-->

Cara Menjadi Dai Musik, Peluang Usaha Modern Patut Dicoba

Peluang Usaha Jadi Dai Musik - Marak dan ngetrennya seni musik yang  bertema  islami akhir-akhir ini agaknya merupakan ladang jihad sekaligus ladang pendapatan bila kita punya kemampuan dan kecenderungan untuk ikut menerjuninya. Mungkin, kita tak bisa hanya berkutat pada masalah pengajian di masjid atau majelis zikir saja. Ada baiknya kita mencoba mengajak anak-anak muda yang notabene juga umat Islam untuk berzikir lewat jalur musik yang mereka gandrungi. Banyak orang yang berpikir tentang kematian lewat lagunya Ungu Andai Ku Tahu, dan mengingat keagungan Allah lewat lagu Surgamu. Saking ngetopnya, para penonton siaran live dari etnis Tionghoa yang rata-rata non-Muslim sampai bersenandung Allah Akbar, Allah Mahabesar. Alhamdulillah, semoga menjadi jalan turunnya hidayah bagi mereka.

Cara Menjadi Dai Musik, Peluang Usaha Modern

Ternyata, berdakwah dan syiar dapat lewat jalan senandung dan musik, yang apabila diaransemen dengan benar alias nggak menyimpang malah akan mendukung perjuangan agama Islam. Mereka layak menyandang gelar “Dai Musik”

Musik Warna Islami Tulen

Nggak bisa dipungkiri bahwa saat ini pun banyak grup musik Islam yang rill dalam berbagai warna. Nasyid, marawis atau gambus, clasidah, clan bahkan campuran tradisional kontemporer macam musik `Kiai Kanjeng' milik Emha Ainun Najib, atau grup musik Debu, Opick, clan Haddad Alwi yang kental dengan nuansa Islaminya, yang sangat laris di pasaran.
Cara Menjadi Dai Musik, Peluang Usaha Modern
Cara Menjadi Dai Musik, Peluang Usaha Modern
Secara umum, kamu bisa buat demo grup musikmu clan kirimkan ke perusahaan rekaman. Tapi, kalaupun grup kamu mempunyai seclikit modal maka secara kecil-kecilan, rekam dan buat kaset serta CD-nya sendiri. Sebagai misal, di kota Malang ada sebuah grup musik islami bernama 'Al-Kawakib' yang membiayai pembuatan kaset mereka. sendiri. Dengan biaya sekitar 5-7 juta mereka mendapatkan sekitar 1000-an keping kaset, yang mereka jual dengan harga 13 ribu di pasaran. Alhasil, mereka mendapatkan sisa uang sekitar 8 jutaan. Belum lagi keuntungan dari kaset sebagai sarana promosi yang ternyata mampu menclatangkan banyak job untuk tampil. Tarif yang mereka patok sekitar 2-5 jutaan sekali manggung. Maka bila dimanajeri secara balk, nggak berlebihan bila esok akan seperti Ungu model bare, atau Kiai Kanjeng dan Debu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel